Bebas Finansial Bukan Mimpi!

Minggu, 24 November 2024
Ketika bekerja di salah satu sekolah tinggi dahulu, saya benar-benar tidak bisa mengatasi keinginan yang banyak. Ibarat lagu salah satu anime ingin ini dan itu banyak sekali, sayangnya saya tidak punya kantong ajaib.

Lima tahun sesudahnya, kondisi keuangan saya benar-benar memprihatinkan. Boncos parah!

Sabtu, 09 November lalu, saya beruntung mendapatkan informasi tentang Strategies On How To Achieve Financial Freedom for Newbies and Freelancer. Talk Show tentang keuangan ini benar-benar membuka mata dan pikiran saya. Mengapa saya benar-benar gagal mengatur pemasukan dan pengeluaran saat itu.

Cakap-cakap berfaedah yang berlangsung kurang lebih satu jam tiga puluh menit itu dibawakan oleh sang moderator, Kak Evanggelia A.T., seorang Senior Finance Executive Suu Balm: Good Pharma Dermatology. Beliau sangat bersemangat memandu acara, sehingga saya yang saat itu menyimak dari atas kereta tidak mengurangi transfer ilmu dari para pembicara, yakni Kak Cristie Tania, S.T.PN., CFP®., AWP® Certified Financial Planner dan Fennicia Auliantika Rossianti, S.E., M.M., CFP®. Certified Financial Planner.

Finansial Planing for Newbie


Kak Cristie Tania, S.T.PN., CFP®., AWP® sebagai pembicara pertama memberikan materi tentang financial planning. Menurut Kak Cristie, gen Z punya critical thinking yang kurang.

Padahal seharusnya mereka bisa memahami satu fakta bahwa manusia punya waktu rata-rata 28.000 hari, di dunia ini. Itu artinya 80 tahun dalam hidupnya. Sementara hanya 40 tahun yang bisa digunakan untuk produksi, sisa 20 tahun lagi memasuki waktu lansia.

Waktu yang terbatas itu membuat kita harus merencanakan finansial dengan benar.

Gagal Merencanakan, Hilanglah Harapan


Jika gagal menghadapi situasi ini, bisa jadi kita terjatuh pada apa yang disebut:

Overspending: Pengeluaran yang melebihi pendapatan atau anggaran, sering kali disebabkan oleh gaya hidup konsumtif atau kurangnya pengendalian keuangan.

Unpreparedness for Emergencies: Ketidaksiapan menghadapi keadaan darurat karena tidak memiliki dana cadangan, seperti tabungan atau asuransi, untuk menutupi pengeluaran tak terduga.

Debt Trap: Situasi di mana seseorang terjebak dalam siklus utang yang sulit keluar, biasanya karena mengambil utang baru untuk membayar utang lama, dengan bunga yang terus bertambah.

Lack of retirement funds: Kekurangan dana pensiun terjadi ketika seseorang tidak memiliki tabungan atau investasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa tua.

Creating the next Sandwich Generation: Merujuk pada generasi yang terjebak harus mendukung kebutuhan orang tua yang menua sambil menghidupi anak-anak mereka sendiri, sering kali disebabkan oleh kurangnya perencanaan keuangan lintas generasi.

Financial Stress & Anxiety: Tekanan dan kecemasan yang muncul akibat masalah keuangan, seperti utang, biaya hidup yang tinggi, atau ketidakpastian tentang masa depan keuangan.

Merencanakan Keuangan Pribadi Secara Bijak


Merencanakan Keuangan Pribadi Secara Bijak



Pengelolaan keuangan ini sama halnya seperti kita membangun rumah, yakni harus memperkuat fondasi/basement

Fondasi adalah cash flow (pemasukan lebih besar dari pengeluaran), emergency fund, loan management

Risk management ini proteksi keuangan/asuransi

Finansial goal baru bisa menabung, membeli sesuatu, dan membiayai pendidikan

Retirement plan, dana pensiun

Wealth distribution ini masa di distribusi kekayaan adalah proses pembagian aset atau kekayaan seseorang kepada ahli waris atau pihak lain, uang, ilmu, pendidikan karakter dan rohani,

Menurut data dari RDN Research Institute & Media tentang kondisi financial gen Z di Indonesia, 36% sudah ada sufficient emergency fund. Ini artinya sudah cukup baik gen Z yang memahami tentang literasi keuangan. Namun begitu angka ini masih harus terus dipantau karena bisa saja ada data lain yang tidak terjangkau.

Emergency Fund yang Harus Dimiliki


Single cukup punya dana darurat sebanyak 6x dari pengeluaran bulanan

Menikah, punya dana darurat sebanyak 9x dari pengeluaran bulanan

Sudah punya anak, punya dana darurat sebanyak 12x dari pengeluaran bulanan

Oleh sebab itu, kita perlu memikirkan produk investasi yang` bisa digunakan sebagai emergency fund. Ada pun tiga syarat yang harus dimiliki, yaitu ALIM (aman, liquid, dan mudah diakses, seperti emas, deposit, dan reksadana.

Tips untuk Newbie, Financial Planning Tips for Gen Z


Start Saving & Building an Emergency Fund

Sisihkan 10% penghasilan bulanan untuk dana darurat hingga mencapai 6 bulan biaya hidup.

Increase Financial Literacy & 'Invest' in Yourself

Ikuti kursus online atau baca buku tentang manajemen keuangan dan investasi, meningkatkan pendidikan, baca buku, keahlian tertentu (specific skill)

Set Zero-Based Budgeting & Financial Goals

Buat anggaran bulanan di mana setiap rupiah memiliki tujuan (misalnya, Rp1 juta untuk tabungan, Rp500 ribu untuk investasi).

Invest Early & Consistently (Goal-based Investment)

Mulai investasi reksa dana dengan target keuangan tertentu karena setiap investasi berbeda- sesuai jangka waktu.

Build Productive Assets

Beli properti kecil untuk disewakan atau memulai bisnis sampingan dengan modal terjangkau.
Jika Kamu Gagal Merencanakan Artinya Kamu Merencanakan Kegagalan.
Lanjut, pemateri kedua, Fennicia Auliantika Rossianti, S.E., M.M., CFP®. membawakan materi tentang financial planning for freelancer

Ada survey menarik yang ditemukan sebelum pandemi, yakni fakta bahwa generasi x, w dan z kompak memiliki pengeluaran lebih besar dari pendapatan, bahkan mencapai 46%.

Financial planning ini unik karena tiap orang akan memiliki pengalaman berbeda. Misal ada orang yang sama-sama memiliki tujuan dari Jakarta ke Bogor. Bisa jadi mereka menempuh jalan yang berbeda, kan? Hal ini sama dengan perencanaan keuangan. Bisa bicara tentang investasi apa, penghasilan berapa, dan lainnya.

Kelebihan Freelancer


fleksibilitas, waktu dan lokasi

minat dan bakat, sesuai dengan hobi dan keahlian,

potensi high income, bisa mengerjakan beberapa pekerjaan

penghasilan tambahan, bekerja di waktu luang

Kekurangan Freelancer


penghasilan tidak tetap

tidak ada asuransi

tidak ada tunjangan, thr, pajak, cuti

tidak ada fasilitas kerja

bekerja sendiri, tidak ada pengganti

risiko tidak berpenghasilan sama sekali dalam waktu tak menentu

Piramida Perencanaan Keuangan




Ciri Keuangan Sehat


01.CASHFLOW POSITIF Pemasukan > pengeluaran atau Memiliki lebih dari satu sumber pemasukan

02.DANA DARURAT CUKUP Memiliki dana darurat min. 6x pengeluaran bulanan

03. UTANG TERKENDALI Cicilan maks. 30% dari penghasilan

04. PROTEKSI Memiliki perlindungan risiko seperti Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan

I05. INVESTASI Memiliki tujuan keuangan yang sesuai dengan investasinya


Yuk, Mulai Perencanaan Financial Freedom Bagi Freelancer


literasi finansial


Khusus untuk freelancer pasti memiliki keuangan yang tidak menentu, baik untuk pemasukan dan pengeluaran.. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan, bahkan sampai beli popok anak dengan menggunakan paylater. Sungguh miris jika ini sampai terjadi.

Solusinya, harus dibuat pengeluaran yang tetap (dianggarkan) dan buat target dan tambahan penghasilan lainnya

Jangan lupa menentukan mau capital gain atau cash flow karena ini akan sangat menentukan instrumen yang dibutuhkan.


Tips Raih Financial Freedom Bagi Freelancer


Buat dan jalankan anggaran

Dana darurat harus mencukupi dan punya proteksi keuangan, bpjs kesehatan dan ketenagakerjaan

Pisahkan rekening sesuai tujuan keuangan

1. Rekening Operasional, kehidupan sehari-hari, transportasi

2. Rekening Investasi/Tabungan

3. Rekening Bisnis - Anggarkan untuk kebutuhan pekerjaan

Cari peluang untuk penghasilan tambahan, Contoh: sewa, side hustle, hobi yang jadi uang, investasi

Disiplin dan konsisten, tanpa kedua hal ini maka poin sebelumnya tidak akan terwujud

Buat anggaran perencanaan keuangan ini minimal satu tahun sekali.

Kesan Mengikuti Talk Show


Setelah menyelesaikan talk show terkait kebebasan finansial yang digelar oleh mahasiswa magister management S2 Universitas Pelita Harapan ini saya seolah mendapatkan energi baru untuk bangkit dari kegagalan perencanaan keuangan saya di masa lalu.

Saya sadar bahwa hidup adalah masa untuk terus belajar. Hari ini saya mendapatkan pembelajaran baru demi masa depan keuangan uang yang lebih baik. (*)

Libur Akhir Tahun Hemat dan Berkesan? Coba di BRImo

Rabu, 20 November 2024
Tak terasa akhir tahun akan segera hadir dan biasanya dimanfaatkan untuk libur bersama teman ataupun keluarga. Tentunya kamu yang ingin berlibur telah membuat rencana dengan matang. Berbagai persiapan mungkin sudah mulai kamu persiapkan, mulai dari tempat tujuan, rencana kunjungan, juga cara menuju ke tujuan liburan tersebut.

Salah satu cara yang kini banyak dipilih karena cepat dan nyaman adalah menggunakan pesawat terbang. Lebih banyak kota yang kini bisa dicapai menggunakan pesawat terbang dan harganya pun cukup bersahabat. Kamu bisa dengan mudah memesan tiket pesawat untuk waktu dan kota tertentu secara online.

Kamu bisa menemukan berbagai penawaran tiket pesawat dengan harga bersahabat di berbagai aplikasi termasuk dari perbankan. Salah satu aplikasi perbankan yang banyak digunakan adalah BRImo dari bank BRI. Aplikasi yang sangat friendly, mudah digunakan juga lengkap fitur-fiturnya.

Ada banyak pilihan fitur juga transaksi yang bisa kamu temukan di aplikasi BRImo selain untuk membeli tiket pesawat. Kamu bisa melakukan banyak transaksi keuangan dan juga mengikuti program undian berhadiah dari bank BRI yaitu BRImo FSTVL 2024. Ada banyak hadiah menarik yang tersedia untuk semua nasabah bank BRI.

Tips Liburan Hemat ala BRImo


Tips Liburan Hemat ala BRImo


Kamu yang sedang merencanakan liburan bersama teman atau keluarga di akhir tahun, pastinya ingin juga berhemat. Liburan hemat tapi tetap menyenangkan bisa kamu lakukan dengan beberapa tips di bawah ini. Pastinya dengan memanfaatkan aplikasi BRImo dari bank BRI untuk memesan tiket pesawat.

1. Survey Tujuan Liburan


Sebelum kamu menentukan tujuan liburan dan juga memesan tiket, pastikan terlebih dahulu melakukan survey. Kamu tak perlu datang langsung ke tempat tersebut, bisa memanfaatkan brosur ataupun review di internet. Dengan demikian kamu juga bisa sekaligus menghitung dana yang diperlukan untuk liburan tersebut.

2. Pesan Jauh-jauh Hari


Langkah berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah melakukan pemesanan jauh-jauh hari agar mendapat harga lebih murah. Kamu bisa juga memesan tiket masuk ke tujuan wisata secara online, penginapan, hingga tiket pesawat. Untuk kamu nasabah bank BRI bisa menggunakan aplikasi BRImo dengan penawaran menariknya dan berikut ini caranya.
  1. Masuk atau login terlebih dahulu ke aplikasi BRImo dengan menggunakan ID dan kata sandi yang telah kamu buat sebelumnya.
  2. Kamu juga bisa menggunakan finger print ataupun masuk dengan face id.
  3. Setelah berhasil masuk ke Beranda atau Homepage, pilih fitur Lifestyle pada menu utama.
  4. Akan muncul beberapa pilihan, ketuk Pesawat dan pilih fitur Pesawat.
  5. Kamu akan dihadirkan landing page pemesanan alias halaman untuk melakukan pemesanan tiket pesawat.
  6. Lalu kamu isi data penerbangan yang kamu inginkan, seperti bandara keberangkatan, bandara tujuan, tanggal keberangkatan, jumlah penumpang, pilih rute sekali jalan atau pulang pergi.
  7. Kemudian pilih maskapai penerbangan dan waktu keberangkatan sesuai dengan pilihan yang kamu inginkan.
  8. Masukkan juga nama pemesan dan penumpang sesuai dengan data di identitas resmi seperti KTP.
  9. Lakukan review atau baca kembali semua data yang telah kamu lakukan, jangan sampai ada yang salah.
  10. Lakukan pembayaran sesuai dengan total biaya yang muncul di layar.
  11. Masukkan PIN BRImo sesuai dengan perintah yang muncul untuk melakukan pembayaran dan mengkonfirmasinya.
  12. Bila transaksi berhasil dilakukan akan muncul struk di layar.
  13. E-ticket akan dikirim ke email pemesan maksimal 15 menit setelah pembayaran berhasil dilakukan.
  14. Selesai.


3. Hindari Musim Liburan


Tips berikutnya agar kamu bisa berlibur tanpa merogoh kantong yang dalam adalah menghindari musim liburan alias low season. Hal ini berpengaruh juga pada harga tiket pesawat yang bisa lebih murah. Bukan itu saja, kamu bisa lebih leluasa menikmati berbagai tujuan wisata karena pengunjung yang tak terlalu penuh.


4. Kenyamanan yang Utama


Meskipun kamu ingin berlibur dengan lebih hemat, tapi kenyamanan harus tetap menjadi pertimbangan utama. Mulai dari memilih tempat menginap hingga maskapai penerbangan yang akan digunakan. Kamu bisa tetap nyaman selama penerbangan dengan memanfaatkan penawaran menarik dari BRImo.


BRImo Berlimpah Hadiah


brimo berlimpah hadiah


Itulah tips untuk kamu bisa berlibur dengan hemat tapi tetap nyaman ala BRImo, aplikasi perbankan dari bank BRI. Pastikan kamu tak melewatkan penawaran menarik lainnya dari aplikasi BRImo. Ikuti juga program BRImo FSTVL 2024 mulai 1 Oktober 2024 hingga 31 Maret 2025 mendatang. (*)

#BRImo #BRImoMudahSerbaBisa #BRImoFSTVL #BerlimpahHadiah

Jejak Langkah Sri Irdayati, Mendidik Bos Sejak dari Lingkungan Rumah

Senin, 04 November 2024
Memperkenalkan semangat kewirausahaan sejak usia muda ternyata sangat memungkinkan. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa pendidikan ini belum cocok untuk siswa di sekolah dasar, Sri Irdayati berhasil membuktikan bahwa asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar.

Sri Irdayati, lahir di Pemangkat, Kalimantan Barat pada 6 Juli 1985, percaya bahwa mengenalkan bisnis dan manajemen kepada siswa sekolah dasar adalah langkah penting. Penerapannya pun sebenarnya tidak membutuhkan persiapan yang terlalu kompleks.

Tantangan dalam pendidikan ini bergantung pada cara penyampaian konsep tersebut kepada anak-anak.

Membangun "BOS" di Rumah Sewa


Jejak Langkah Sri Irdayati

Sri Irdayati mengadakan kelas bisnis gratis di rumah kontrakan milik suaminya, Dedi Purwanto, seorang instruktur bahasa Inggris. Dalam kelas ini, metode pengajaran dirancang agar anak-anak dapat memahami kewirausahaan dengan cara yang menarik.

Misalnya, tujuh anak berusia 6-12 tahun belajar bagaimana memulai usaha manik-manik dan mencatat laporan keuangan sederhana. Mereka tidak hanya belajar menghitung jumlah manik-manik, tetapi juga merangkainya menjadi gelang dan kalung.

Dengan penuh semangat, Sri Irdayati mengajak anak-anak untuk mencoba hal baru, “Bagaimana kalau kita berbelanja sekarang?” ajaknya.

Anak-anak pun menyambut gembira ajakan tersebut. “Ayo, ayo, Bu. Saya mau coba jualan!” seru salah satu anak dengan antusias.

Sri Irdayati menyebut mereka sebagai "BOS," akronim dari Bakal Orang Sukses. Harapannya, ini menjadi doa agar para peserta kelas bisnisnya kelak bisa sukses, berkontribusi pada ekonomi pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Dalam kegiatan ini, anak-anak berperan aktif. Ada yang menjadi penjual, sementara lainnya bertindak sebagai pembeli.
“Bu, dagangan saya sepi pembeli. Saya nggak mau jualan kalau rugi!” keluh seorang anak laki-laki kepada Sri Irdayati.
Sri Irdayati membesarkan hatinya, “Tenang, Bos pasti bisa!”

Sri Irdayati merasa bahwa anak-anak mulai memahami konsep jual-beli serta keuntungan dan kerugian melalui kegiatan ini. Dia berharap program kelas bisnis gratis ini akan membantu anak-anak menjadi pebisnis sukses di masa depan.

Pentingnya Pembelajaran Literasi Keuangan dari Usia Dini


Mendidik Bos Sejak dari Lingkungan Rumah

Literasi keuangan adalah keterampilan hidup yang penting, mengingat transaksi keuangan menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian.

Anak-anak pada usia dini cenderung meniru hal-hal yang mereka lihat dan dengar dari lingkungan, suatu fenomena yang dikenal sebagai "monkey see, monkey do." Tahapan ini adalah waktu krusial dalam membentuk perilaku dan kebiasaan anak, di mana mereka belajar dari tindakan orang-orang di sekitar.

Oleh karena itu, perilaku dan ucapan orang dewasa di sekitar anak-anak sangat memengaruhi kebiasaan yang akan melekat hingga dewasa. Literasi keuangan yang diajarkan sejak kecil sangat penting untuk membentuk karakter dan kebiasaan anak dalam mengelola keuangan mereka di masa depan.

Literasi keuangan mencakup pemahaman tentang nilai uang, kebiasaan menabung, kemampuan mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan, serta nilai berbagi.

Tanggapan Terhadap Rendahnya Tingkat Literasi Keuangan dan Inisiatif Sri Irdayati


Menurut survei literasi keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, tingkat literasi keuangan di kalangan penduduk usia 15-17 tahun hanya mencapai 43,28 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 49,68 persen.

Langkah Sri Irdayati, yang dimulai dari rumah kontrakan, mungkin tampak sederhana namun berpotensi membawa dampak besar di masa mendatang. Dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, anak-anak dapat dipersiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan keuangan yang mungkin mereka jumpai nanti.

Berkat dedikasinya, Sri Irdayati dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Awards di bidang kewirausahaan pada tahun 2010. Semangat dan komitmennya untuk memajukan masa depan Indonesia terus berlanjut dari Semarang, Jawa Tengah. Mari Berkarya, Bersama, dan Berkelanjutan. (*)

#LFAAPADETIK2024

Sumber:
  • E-booklet 15th Satu Indonesia Awards 2024 Bersama, Berkarya, Berkelanjutan
  • https://infobanknews.com/tingkat-literasi-keuangan-usia-15-17-tahun-rendah-ojk-ungkap-penyebabnya/
  • https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20629
  • https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1640750-obsesi-sri-irdayati-muncul-miliuner-baru-dari-kelas-gratis-garapannya